Serang Anies, Fahri Hamzah Sebut Utang dengan Janji Lunas Setelah Berkuasa itu Bentuk Perencanaan Korupsi
Abadikini.com,JAKARTA – Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah menyoroti soal utang dengan meminjam uang puluhan miliar dan akan lunas lunas ketika sudah berkuasa menjadi pemimpin daerah.
Hal yang disampaikan Fahri dalam cuitannya itu dikaitkan dengan kebehohan utang Anies Baswedan yang mencapai Rp92 Miliar dengan klausul perjanjian bahwa utang itu lunas ketika Anies-Sandi menang di Pilkada 2017 silam.
“Pinjam meminjam uang di belakang layar dengan janji lunas setelah berkuasa adalah bentuk perencanaan korupsi yang sangat kasat mata praktek ini harus kita hentikan kalau kita ingin Indonesia bebas dari korupsi,” kata Fahri seperti dikutip Abadikini dari akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah, Senin (13/2/2023).
Sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan blak-blakan terkait utang Rp50 Miliar yang diungkap oleh keponakan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Erwin Aksa.
Ia menyebut bahwa uang puluhan miliar yang ia gunakan untuk kampanye Pilkada DKI Jakarta Tahun 2017 silam itu merupakan uang dari pendukung.
“Ada yang memberikan dukungan langsung dan kemudian disebut pinjaman, tapi sebenarnya bukan pinjaman karena itu dukungan. Dan pemberi dukungan ini meminta dicatat sebagai hutang,” kata Anies dikutip dari Channel YouTube Merry Riana, Sabtu (11/2/2023).
Mantan Mendikbud ini menyebut bahwa uang itu akan dicatat sebagai pinjaman bila Anies-Sandiaga kalah di Pilgub 2017.
Sebaliknya, bila menang di Pilgub 2017, maka uang itu telah selesai urusannya karena diketahui Anies-Sandiaga menang di Pilgub 2017 silam.
Mantan Rektor Paramadina ini memaparkan bahwa uang itu bukan dari Sandiaga Uno, melainkan sosok Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu kini hanya menjadi penjamin.
“Jadi itu uang dukungan dan yang menjamin Pak Sandi, jadi uangnya bukan dari Pak Sandi. Itu ada pihak ketiga yang mendukung kemudian saya menyatakan dalam surat pernyataan hutang dan saya yang tanda tangan,” ucapnya.